DIDUGA ADA KELALAIAN,BANTUAN PIP DI SDN 1 BANJARHARJA KALIPUCANG TIDAK TERSALURKAN
Daftar Isi
Artha news-Pangandaran Program Indonesia Pintar (PIP) adalah inisiatif pemerintah untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar tetap dapat melanjutkan pendidikan. Namun pelaksanaan program tersebut,di SDN 1 Banjarharja kecamatan Kalipucang kabupaten Pangandaran provinsi Jawa Barat diduga mengalami kendala akibat kelalaian pihak sekolah.
Salah satu siswa yang seharusnya menerima bantuan PIP belum mendapatkan dana tersebut.hal ini diduga disebabkan oleh kurangnya koordinasi antara pihak sekolah dan instansi terkait,serta minimnya sosialisasi kepada orang tua siswa.
Akibat kelalaian ini,siswa yang membutuhkan bantuan untuk membeli perlengkapan sekolah atau kebutuhan biaya pendidikan menjadi terhambat.
Orang tua siswa juga merasa kecewa dan khawatir terhadap masa depan pendidikan anak-anak mereka.
Seperti siswa sdn 1 Banjarharja atas nama Intan Nur Fatonah dan kebetulan anak yatim.yang sebelumnya pada bulan Januari sampai bulan Juni 2024 masih menempuh pendidikan di sdn 1 Banjarharja.
Di bulan Juli 2024 mulai masuk sekolah di kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Di karenakan pindah domisili karena ibunya Intan asli dari kabupaten Cilacap dan ayahnya sudah meninggal dunia.
Setelah beberapa bulan sekolah di kabupaten Cilacap Intan sama ibunya kaget,karena dari pihak sekolah yang sekarang memberi tahu,bahwa Intan mendapatkan PIP di sdn 1 Banjarharja di Jawa Barat.
Ibunya Intan pada bulan Maret datang ke sdn 1 Banjarharja menanyakan dana bantuan pip tersebut,katanya anaknya mendapatkan bantuan pip tersebut. ketemulah sama bu guru dan di kasihlah persaratan untuk mengambil dana bantuan pip tersebut,akhirnya ibunya Intan datang ke BRI unit Tunggilis .
Namun pas ketika di cek di print buku rekening uang dana bantuan pip sudah tidak ada.akhirnya ibunya Intan menceritakan permasalahan tersebut ke awak media.dan awak media pun menerima curhatan dari ibunya Intan.
Pada hari Sabtu 26/04/2025 kami mencoba klarifikasi datang ke sdn 1 Banjarharja dan di sambut oleh dua orang guru.
Kebetulan Kepala Sekolah waktu itu ada giat luar. Salah satu guru,Herna ketika di konfimasi kaitan pip Intan yang sudah tidak ada di buku rekening menerangkan.bahwa dana pip Intan sudah kembali ke negara.itu kata kepala BRI menelepon ke saya waktu ibunya Intan ke BRI.
waktu itu sebelum lebaran,dan ibunya Intan pun sudah saya kasih surat keterangan dari sekolah untuk persyaratan pengambilan dana bantuan pip " Ujarnya .
Di tempat yang berbeda Senin 28/04/2025 kepala BRI,Dimas menerangkan juga,bahwa sanya dana PIP atas nama Intan sudah kembali ke kas negara dikarenakan tidak ada yang ngambil .
Masih di katakan Dimas,bahkan sudah dua kali masuk rekening atas nama Intan.Yang pertama Rp 450.000 di bulan Pebruari 2024 itu kembali ke kas negara dan bulan September pun sama kembali ke kas negara karena tidak ada yang mengambil juga.
Lebih lanjut.bahkan ada kemungkinan di tahun 2025 pun ketika pip nya Intan dari sdn 1 Banjarharja tidak di hapus otomatis ketika dana pip Intan masuk,pasti akan kembali lagi ke kas negara.karena tugas BRI hanya menjadwalkan untuk penjadwalan pencetakan buku tabungan.dan penerbitan ATM dan kalau untuk masalah konfirmasi itu dari pihak sekolah ke BRI.bahwa dana pip telah masuk sesuai dengan informasi dari kemendikbud....jelasnya
Namun apapun yang terjadi itu kelalaian dari pihak sekolah,entah itu di sengaja ataupun tidak tahu ataukah tidak peduli terhadap siswanya,karena tidak memberi tahu ke siswa atas nama Intan.
karena pas dana pip masuk ke rekening Intan.intanpun masih sekolah di SDN1 Banjarharja,dan diharapkan juga dinas pendidikan segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah iniSerta memastikan bahwa bantuan PIP dapat diterima oleh siswa yang berhak.
Selain itu pihak sekolah diharapkan meningkatkan transparansi dan koordinasi dalam pelaksanaan program bantuan Pip.jangan sampai kejadian terulang lagi ke siswa yang lainnya..
( Ugeng )
Posting Komentar