Biaya Pengobatan Ditanggung Puskesmas! 51 Siswa SD, SMP Kecamatan Rajapolah Diduga Keracunan Makanan Gratis (MBG)

Daftar Isi

Tasik Kabupaten,Artha news.comSejumlah 51 orang siswa SD hingga SMP diwilayah Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya diduga mengalami keracunan  setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Berdasar informasi peristiwa berawal dari salah satu penyedia pengelola MBG disediakan oleh pihak yayasan Abubakar Ash-Shiddiq beralamat Jalan Layang Rajopolah-

Tasikmalaya guna pemenuhan menu makan gratis kepada siswa jenjang SD dan SMP di Kecamatan Rajapolah,namun.dikabarkan telah terjadi sejumlah siswa penerima MBG terdampak diduga keracunan menu makanan gratis MBG.

Hingga peristiwa ini diketahui dan dibenarkan oleh pihak Polsek Rajapolah disampaikan Roni Hendiawan SH Kapolsek Rajapolah melalui sambungan Whats Upp mengatakan kepada Media Artha-news.com bahwa penyedia menu makan gratis dilaksanakan oleh pihak yayasan Abubakar Ash-Shiddiq dan kini sudah ditangani oleh Pihak Polres Kota Tasikmalaya, Sabtu (3/5/2025)


*PUSKESMAS RAJAPOLAH LAKUKAN PENANGANAN PENGOBATAN 51 SISWA DIDUGA KERACUNAN MBG!*

Korban siswa telah ditangani pengobatan oleh puskesmas rajapolah sebanyak 44 siswa rawat jalan, 7 siswa rawat inap,bagi pasien siswa rawat inap sudah dapat kembali ke rumahnya masing-masing dijelaskan H. Teni Krisnawati. S,kep.ners.,MM Kabag tata usaha puskesmas rajapolah saat dikonfirmasi Artha-news.com dikantornya Sabtu (3/5/2025)

"Memang benar kami telah mengobati pasien siswa, tapi kami tidak dapat menyimpulkan kalau pasien tersebut diduga karena keracunan dari makanan gratis dimaksud, yang datang kepuskesmas kami layani sebagaimana mestinya", katanya

"Data baru berdasar pasien siswa yang ditangani sebanyak 51 orang, untuk rawat jalan ada 44 orang, untuk pasien rawat inap 7 orang dan kini sudah kembali ke rumah masing-masing itupun dengan persetujuan keluarga pasien",jelas teni

Diwaktu tempat yang sama Kepala Puskesmas Rajapolah (Kapus) H. Hani Hariri.S.kep.ners.,MM menjelaskan bahwa memang sudah dilakukan penanganan pengobatan bagi korban siswa diduga keracunan MBG sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure) pelayanan pengobatan.

"Kami lakukan penanganan pengobatan pasien siswa sesuai dengan SOP,dan untuk permasalahan MBG tidak ada ranah kita untuk menjelaskan dengan adanya dugaan keracunan karena itu bukan kewenangan kami",jelasnya

Pihak Puskesmas Rajapolah telah melakukan kordinasi dengan instansi lainnya baik dengan Koramil, Polsek Rajapolah, dan Tipikor Polres Kota Tasikmalaya perihal dengan terjadinya pasien siswa diduga dampak keracunan dari program MBG.

"Kita sudah kedatangan dari Koramil, Polsek dan Tipikor Polres Tasikmalaya untuk melakukan kordinasi terkait penanganan siswa diduga keracunan MBG",ujar Kapus

*BIAYA PENGOBATAN PASIEN SISWA DITANGGUNG MENGGUNAKAN ANGGARAN BLUD PUSKESMAS*

Untuk masalah pembiayaan selama penanganan pengobatan pasien siswa Kepala Puskesmas Hani mengatakan ditanggulangi oleh pihak puskesmas dengan menggunakan anggaran  BLUD Puskesmas (Badan Layanan Umum Daerah)

"Kebijakan kita untuk pembiayaan pasien siswa selama pengobatan menggunakan biaya dari anggaran BLUD dan sudah disampaikan kepada pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya",jelasnya

"Dengan terjadinya peristiwa kami berharap agar dapat berkoordinasi lebih inten dari semua pihak  khususnya pengelola MBG di wilayah sekitar", pungkasnya

Dilain tempat salah satu orang tua pasien siswa yang enggan namanya disebutkan mengatakan bahwa anaknya bernama A (insial) duduk dikelas VII SMP Islam  Panembong-Rajapolah yang terkena dampak diduga keracunan MBG setelah menyantap makanan disekolahnya, saat itu telah ditangani pengobatan oleh puskesmas rajapolah dan keadaannya sekarang sudah membaik.

"Ya sekarang Alhamdulillah sudah membaik, namun masih mengkonsumsi obat sebagaimana anjuran dokter, karena anak saya pengobatannya di rumah saja tidak dirawat inap",katanya ,Sabtu (3/5/2025)

Saat ditanya Artha-news.com  mengenai biaya pengobatan ia menjelaskan bahwa anaknya (pasien siswa) memilik jaminan kesehatan BPJS , namun tidak di gunakan karena pembiayaan sudah ditanggung oleh pemilik yayasan Abubakar Ash-Shiddiq pengelola MBG.

"Anak saya berobat ke puskesmas rajapolah tadinya akan menggunakan BPJS untuk pembayaran, tapi tidak jadi karena biaya pengobatan sudah ditanggung oleh pihak yayasan Abubakar Ash-Shiddiq",ujarnya

Berbeda dengan keterangan yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas Rajapolah untuk biaya penanganan pengobatan bagi pasien siswa dampak dari makan gratis program MBG ditanggung menggunakan anggaran BLUD..!?

Sejauh pemberitaan pihak yayasan Abubakar Ash-Shiddiq pengelola makan gratis MBG belum dapat ditemui Artha-news.com

(Red)

1 komentar

Comment Author Avatar
Anonim
4 Mei 2025 pukul 03.51 Hapus
Cuman itu saja, selesai...besok" masih menggunakan dapur yg sama tanpa ada pemeriksaan sumber makanan apa yg menyebabkan keracunan...ambil sampel makanan uji lab...mana SOP nya ????