Warga Belum Gemar Membaca,DPRD Cimahi Tantang Semua Pihak Tingkatkan Literasi
Table of Contents
Meski dikenal sebagai kota pendidikan,tingkat literasi masyarakat Kota Cimahi masih berada di kategori sedang. Hal ini terlihat dari skor Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kota Cimahi pada tahun 2024 yang baru mencapai angka 82,72.
Angka ini belum menyentuh kategori tinggi yang ditetapkan minimal pada skor 90.
Ketua DPRD Kota Cimahi, Wahyu Widyatmoko, menyampaikan hal tersebut, belum lama ini. Menurutnya,kehadiran Gramedia di pusat kota menjadi momentum strategis dalam meningkatkan literasi masyarakat.
“Kalau sudah masuk ke angka 90, itu sudah bagus Pak.Artinya sudah tinggi. Sekarang ini masih sedang,” ujarnya.
Wahyu menekankan,keberadaan Gramedia di jalur nasional sangat representatif dan mudah dijangkau oleh masyarakat lintas usia.
Kemudahan akses terhadap bahan bacaan menjadi salah satu indikator utama dalam penilaian IPLM,dan ia menilai kehadiran toko buku ini berpotensi mendongkrak capaian tersebut.
“Saya tadi ngobrol dengan pihak investor,katanya di sini bukan cuma boleh beli buku, tapi juga bisa baca di tempat.Walaupun mungkin berdiri, karena belum disiapkan kursi. Tapi itu sudah luar biasa,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa selain kemudahan akses,komponen lain dalam penilaian IPLM adalah minat baca dan kemampuan menggunakan teknologi informasi.
Oleh karena itu,menurutnya, peningkatan literasi harus menjadi tanggung jawab bersama,termasuk Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Cimahi.
“Sejak 2018 Pemkot Cimahi sudah kerja sama dengan Gramedia. Tapi hari ini menjadi lompatan penting karena investornya langsung membuka ruang literasi di Cimahi,” katanya.
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menyampaikan optimismenya bahwa kehadiran Gramedia tidak hanya akan meningkatkan skor IPLM,tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia secara lebih luas di Kota Cimahi.
“Masyarakat yang cerdas dan melek literasi akan melahirkan pembangunan yang lebih berkualitas dan partisipatif,” ungkapnya.
Ia pun berharap,pada tahun 2025, skor IPLM Cimahi sudah berada di atas angka 90.Menurutnya,indikator literasi bukan hanya soal kemampuan membaca,tetapi juga bagaimana literasi berkontribusi terhadap arah dan kualitas pembangunan daerah.
“Saya yakin,tahun 2025 ini angkanya sudah di atas 90.Nanti tinggal Pak Tedi (Kepala Bidang Perpustakaan Kota Cimahi) yang pantau lagi.Yang jelas,literasi itu bukan cuma soal baca buku,tapi juga bagaimana itu semua mendukung arah pembangunan daerah,” tegas Wahyu.
Wahyu mengucapkan terima kasih kepada Gramedia dan para investor yang telah berkomitmen membangun ruang baca di Kota Cimahi.
Ia berharap toko buku ini tak sekadar menjadi tempat berbelanja, tetapi juga menjadi ruang tumbuhnya budaya literasi di tengah masyarakat.
“Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya.Semoga kehadiran Gramedia ini menjadi berkah bagi warga Cimahi,” kata Wahyu menutup.***
(AR.M)