Komite Sekolah Dan Warga Bergerak Galang Dana untuk Pembelian Lahan Tambahan SMP N1 Simanindo

Table of Contents
Artha-News Samosir I Keterbatasan lahan menjadi tantangan utama yang dihadapi SMP Negeri 1 Simanindo,Kabupaten Samosir,Sumatera Utara.Dengan jumlah siswa lebih dari 700 orang, sekolah ini kesulitan menyediakan ruang untuk kegiatan fisik seperti baris-berbaris dan olahraga. Sejumlah pihak kini bergerak mencari solusi, termasuk melalui penggalangan dana untuk pembelian lahan tambahan..19/08/2025.

Kepala Sekolah SMPN 1 Simanindo, Mujur Nadeak,menjelaskan bahwa proses belajar-mengajar di sekolah tetap berjalan sesuai kurikulum. Namun, keterbatasan fasilitas fisik sangat menghambat pembinaan karakter dan fisik siswa.

> “Baris-berbaris tidak bisa dilakukan dengan maksimal.Lapangan yang ada terlalu sempit. Kami sudah sampaikan hal ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir,tapi belum ada respon konkret,” ujar Mujur saat dikonfirmasi baru-baru ini.

Melihat belum adanya tindak lanjut dari pemerintah daerah,pihak sekolah menyampaikan persoalan ini kepada Komite Sekolah. Komite pun segera merespons dengan menggelar rapat bersama orang tua siswa.

Dalam rapat tersebut, muncul inisiatif untuk membeli sebidang tanah milik warga yang terletak tepat di belakang gedung sekolah.Lahan seluas dua rantai (sekitar 800 meter persegi) itu dinilai sangat strategis untuk dijadikan lapangan kegiatan siswa. Nilai jual lahan tersebut sebesar Rp130 juta.

 “Kita ingin para siswa dapat berolahraga dan melakukan kegiatan baris-berbaris di dalam area sekolah, bukan di luar. Maka, komite memutuskan menggalang dana sukarela dari orang tua,alumni,dan pengusaha yang peduli pendidikan,” kata Ketua Komite Sekolah, R. Liberti Sinaga.

Liberti menegaskan bahwa sumbangan bersifat sukarela dan tidak membebani orang tua siswa yang tidak mampu.“Tidak ada paksaan.Bagi yang tidak mampu, komite akan mencari cara agar tetap bisa mendukung,tanpa memberatkan,” tambahnya.

Dukungan juga datang dari masyarakat sekitar.Salah satu tokoh warga, Boris Situmorang, menilai bahwa pembelian lahan tersebut adalah langkah strategis yang harus segera diwujudkan.

 “Kalau sudah ada tanah yang cocok, jangan ditunda. Ini kesempatan. Komite dan orang tua sudah sepakat, jadi sebaiknya langsung direalisasikan.Tapi saya ingatkan, semua proses harus legal dan transparan agar tidak timbul persoalan hukum,” ujarnya.

Situasi ini mencerminkan lemahnya peran pemerintah daerah dalam pemenuhan fasilitas pendidikan dasar. Hingga kini,belum ada alokasi anggaran dari Pemkab Samosir untuk pembelian lahan tambahan bagi SMPN 1 Simanindo. Di sisi lain, kolaborasi antara sekolah, komite, alumni,dan masyarakat menjadi harapan untuk menjawab kebutuhan yang mendesak ini.

(NR.Sitohang)

Posting Komentar