DPRD Pangandaran Minta Panitia Program Revitalisasi Bangunan Sekolah Harus Berani Tolak Barang yang tidak Sesuai Spesifikasi

Table of Contents
Artha news . Com Pangandaran
DPRD Pangandaran Minta Panitia Program Revitalisasi Bangunan Sekolah Harus Berani Tolak Barang yang tidak Sesuai Spesifikasi
Komisi I V  DPRD Pangandaran saat sidak di SMPN 3 Padaherang. 

Komisi I V  DPRD Pangandaran melakukan pengawasan terhadap program Revitalisasi bangunan Sekolah di SMPN 3 Padaherang. Bahkan mereka meminta panitia harus berani menolak barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi.

Ketua Komisi  I V, Jalaludin Saat sidak  menjelaskan,pengawasan ini bertujuan memastikan tertib administrasi, transparansi,ketepatan waktu pelaksanaan,serta kesesuaian spesifikasi bahan yang digunakan, demi menjamin keamanan kepala sekolah sebagai penanggung jawab proyek , Ujarnya .

Jalal menambahkan Realisasi program revitalisasi yang bersumber dari anggaran pusat ini,harus fokus pada ketepatan waktu dan spesifikasi bahan.Menurutnya, administrasi yang tertib dan transparan adalah kunci keberhasilan dari proyek ini.

Dari kontrak 120 hari,per hari ini seharusnya persentase pengerjaan sudah mencapai 90 persen,namun realisasinya baru sekitar 80,9 persen. Ada keterlambatan sekitar 10 persen,” Ujarnya.Pada Selasa  (11/11/2025). 

Panitia Revitalisasi Bangunan Sekolah Harus Berani.Jalal berharap keterlambatan waktu ini dapat segera dikejar meskipun terkendala cuaca musim hujan,mengingat proyek ini dilaksanakan secara swakelola. 

Meski begitu, revitalisasi harus mencapai target maksimal.Jika kekuatan bangunan tidak sesuai standar, sekolah akan membutuhkan rehabilitasi kembali dalam waktu singkat, yang justru merugikan pihak sekolah itu sendiri.“Spesifikasi yang digunakan harus sesuai standar Rencana Anggaran Biaya (R A B) agar bangunan tahan lama,” Tegas Jalan .

Ia pun mengapresiasi keberanian panitia pembangunan yang berani menolak material yang tidak sesuai spesifikasi, seperti bahan kusen dan material lainnya, yang sempat ditolak dan dikembalikan. “Hal seperti ini lah yang perlu   perlu dicontoh untuk sekolah sekolah lainnya .  "ujar Jalal.

Terhadap penggunaan aplikasi SiP Lah (Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah), Jalaludin menjelaskan bahwa sistem daring tersebut diciptakan untuk memudahkan peng administrasian. Ketepatan bahan yang dibeli bergantung pada keseriusan panitia pelaksana, baik melalui pembelian langsung maupun menggunakan SiP Lah. 

“Tidak ada kewajiban pembelanjaan menggunakan SiP Lah, sistem ini hanya membantu ketepatan administratif dan kemudahan saja. Kami memastikan agar pembangunan sesuai spesifikasi dan perencanaan, serta tertib administrasi. Kami berharap estimasi waktu pengerjaan bisa selesai tepat waktu . 

Di luar masalah revitalisasi ini,  keluhan infrastruktur jln menuju smpn 3 Paledah yang sempit,karena termasuknya jln Desa,menurut Jalal  nanti akan saya carikan solusi penyelesaian terkait masalah jalan tersebut,” pungkasnya. 

( UG ) .
👁 Views: 0

Post a Comment