𝗕𝗕𝗠 𝗟𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮 𝗱𝗶 𝗦𝗮𝗺𝗼𝘀𝗶𝗿 𝗣𝗼𝗹𝘁𝗲𝗻 𝗦𝗶𝗺𝗯𝗼𝗹𝗼𝗻 𝗠𝗲𝗺𝗶𝗻𝘁𝗮 𝗣𝗲𝗺𝗸𝗮𝗯 𝗧𝗶𝗻𝗴𝗸𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗻𝗴𝗮𝘄𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗦𝗮𝗺𝗽𝗮𝗶 𝗧𝗲𝗿𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗣𝗲ni𝗺𝗯𝘂𝗻𝗮𝗻

Table of Contents


Artha-News.com Samosir (10/12-2025 - Sejak bencana banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara dan Aceh, dampaknya mulai terasa pada ketersediaan bahan bakar minyak (BBM).LDi berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), antrean panjang kendaraan tak terhindarkan, termasuk di SPBU Pangururan, Kabupaten Samosir. Sudah beberapa hari terakhir, antrean kendaraan menjalar hingga sepanjang Jalan Pasar Baru menuju SPBU, membuat lalu lintas tersendat dan aktivitas warga terganggu.

Pada hari Rabu, 10 Desember 2025, bertepatan dengan hari pekan di Pangururan, kelangkaan BBM ini menjadi topik hangat di tengah keramaian Pasar Pangururan. Sejumlah warga mengaku resah dan mulai mencurigai adanya praktik penimbunan oleh pihak-pihak tertentu yang diduga sengaja memanfaatkan situasi kelangkaan BBM.

Warga menuturkan kepada wartawan bahwa mereka mendengar kabar BBM ada yang dijual secara ilegal dengan harga jauh di atas harga resmi, mencapai Rp15.000 hingga Rp25.000 per liter. LKondisi ini memicu kekhawatiran bahwa kelangkaan bukan hanya akibat distribusi yang tersendat, tetapi juga ulah oknum yang ingin meraup keuntungan cepat.

𝗗𝗣𝗥𝗗 𝗠𝗶𝗻𝘁𝗮 𝗣𝗲𝗺𝗲𝗿𝗶𝗻𝘁𝗮𝗵 𝗧𝗶𝗻𝗴𝗸𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗻𝗴𝗮𝘄𝗮𝘀𝗮𝗻:
Anggota DPRD Kabupaten Samosir, Polten Simbolon, yang berada di pasar dan mendengar langsung keluhan warga, menanggapi serius keresahan tersebut. Ia menilai pemerintah daerah, khususnya bidang perekonomian, harus segera bertindak agar situasi tidak semakin memburuk.

“Apalagi ini sudah mulai memasuki akhir tahun, jumlah mobil yang masuk ke Samosir akan semakin bertambah. Keadaan ini sangat berpotensi terjadinya penimbunan BBM dalam jumlah tidak wajar untuk mengambil keuntungan di saat BBM habis di SPBU. Bila perlu dilakukan razia terhadap pihak-pihak yang dicurigai menimbun,” ujar Polten.

Polten juga mengingatkan bahwa Samosir adalah daerah tujuan wisata yang ramai menjelang Natal dan Tahun Baru ditambah lagi perantau yang pulang untuk natalan dan tahun baru. Lonjakan kunjungan ini tentu membutuhkan pasokan BBM yang stabil. Bila kelangkaan dibiarkan, bukan hanya mobilitas warga yang terganggu, tetapi juga sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.

𝗣𝗲𝗺𝗸𝗮𝗯 𝗦𝗮𝗺𝗼𝘀𝗶𝗿: 𝗣𝗲𝗻𝗴𝗮𝘄𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗔𝗸𝗮𝗻 𝗗𝗶𝗽𝗲𝗿𝗸𝗲𝘁𝗮𝘁:
Menanggapi desakan tersebut, Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Samosir, Tri Endis Malau, menyampaikan bahwa pemerintah daerah tidak tinggal diam. Melalui sambungan telepon, ia kepada wartawan mengatakan bahwa pihaknya segera melakukan koordinasi dengan pengelola SPBU di seluruh wilayah Samosir.

> “Kami akan melakukan pengawasan di setiap SPBU. Pengawasan akan ditingkatkan agar distribusi tetap berjalan dan tidak ada penimbunan oleh oknum tertentu,” ujar Tri Endis.

Hingga berita ini diturunkan, antrean kendaraan masih terlihat di sekitar SPBU Pangururan. Warga berharap pemerintah bergerak cepat, sebab jika kelangkaan berlanjut, aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat dikhawatirkan lumpuh. Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, stabilitas pasokan BBM menjadi kebutuhan mendesak yang harus segera ditangani.

Anggota polres Samosir turut bekerja mulai pagi hingga malam menertipkan kendaraan untuk mengurangi kemacetan di depan SPBU Pangururan.


(NR.Sitohang)

👁 Views: 0

Post a Comment