Rakerkab KONI Samosir 2025: Dari Keterbatasan Anggaran Menuju Tekad Membangun Prestasi

Table of Contents
Artha-News.com SAMOSIR(22/12-2025) - Rapat Kerja Kabupaten (Rakerkab) KONI Kabupaten Samosir Tahun 2025 bukan sekadar agenda tahunan. Digelar di Sopo Toba Hotel, Samosir, Sabtu (20/12/2025), forum ini menjelma menjadi ruang refleksi sekaligus peneguhan komitmen: membangun prestasi olahraga di tengah keterbatasan anggaran dan tantangan fiskal daerah.

Di sebuah ruang rapat yang sarat diskusi dan perdebatan konstruktif, para pengurus KONI dan cabang olahraga (cabor) duduk bersama, membicarakan masa depan olahraga Samosir dengan jujur dan terbuka.

Ketua Umum KONI Kabupaten Samosir, Rismawati Simarmata, membuka rapat dengan nada tegas namun realistis. Ia tidak menutup mata terhadap fakta bahwa anggaran KONI tahun 2025 mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya.

Namun bagi Rismawati, keterbatasan bukan alasan untuk kehilangan arah.
“Kita tidak mendanai wacana. Kita mendanai perbuatan,” tegasnya di hadapan peserta rapat.

Ia menegaskan bahwa prinsip keadilan anggaran menjadi harga mati.Semua cabang olahraga berhak mendapat dukungan tanpa diskriminasi, tanpa kedekatan personal, dan tanpa kepentingan politik balas jasa. Pengetatan anggaran dilakukan di tingkat pengurus,sementara alokasi justru diperbesar untuk kebutuhan riil cabang olahraga.

Disiplin Organisasi: Harga Mati
Dalam kepemimpinannya,Rismawati menekankan bahwa disiplin organisasi adalah fondasi utama KONI Samosir. Ia menegaskan bahwa organisasi olahraga membutuhkan orang-orang yang bekerja nyata, bukan sekadar pandai berbicara.

Ia bahkan menyinggung kondisi sepak bola nasional yang terpuruk akibat dominasi wacana dan kepentingan politik,seraya mengingatkan agar situasi serupa tidak terjadi di tubuh KONI Samosir.
“Kepemimpinan harus berani mengambil keputusan sulit. Mengangkat yang mau bekerja, dan menyingkirkan yang tidak lagi relevan dengan perjuangan,” ujarnya.

Dengan penuh makna, Rismawati menganalogikan perjuangan KONI Samosir seperti burung-burung kecil yang terus mengepakkan sayap—pelan namun pasti—tetap bergerak maju meski angin kencang menghadang.

Pemerintah Akui Keterbatasan Fiskal
Rakerkab juga diwarnai wejangan dari Pemerintah Kabupaten Samosir yang diwakili Asisten II, Hotraja Sitanggang. Ia menyampaikan permohonan maaf Bupati Samosir yang berhalangan hadir, sekaligus memaparkan kondisi fiskal daerah secara terbuka.APBD Kabupaten Samosir, kata Hotraja,mengalami penurunan signifikan.

Pendapatan Asli Daerah masih terbatas dan ketergantungan terhadap dana transfer pusat cukup tinggi. Sementara belanja wajib menyerap porsi besar anggaran, ruang fiskal untuk hibah—termasuk olahraga—kian menyempit.
Meski demikian, pemerintah menegaskan bahwa KONI tidak dibiarkan berjalan sendiri.
Pemerintah membuka ruang kolaborasi dengan dunia usaha, optimalisasi dana CSR, serta mendorong inovasi pembiayaan non-APBD.Olahraga dipandang bukan semata soal medali,tetapi investasi jangka panjang bagi karakter, kesehatan, dan identitas daerah.

Aspirasi Cabor: Kebutuhan Nyata di Lapangan Satu per satu perwakilan cabang olahraga menyampaikan kebutuhan riil yang dihadapi.Mulai dari minimnya sarana dan prasarana seperti matras latihan, keterbatasan dana pelatih dan atlet, hingga tantangan persiapan menghadapi Popprovsu 2026.

Cabang-cabang bela diri seperti wushu, sambo, karate, hingga IPSI menegaskan bahwa kebutuhan tersebut bukan untuk kemewahan, melainkan demi keselamatan atlet dan kelayakan latihan.

Sidang rapat yang dipimpin Ketua Sidang Jaingot Sihaloho, SH, berlangsung alot namun tertib dan partisipatif. Diskusi berjalan dinamis dengan keterlibatan aktif peserta hingga penghujung rakerkab.

Harapan di Ujung Rapat
Menutup rangkaian rapat kerja, Ketua Umum KONI Samosir Rismawati Simarmata mengajak seluruh pengurus cabang olahraga, pelatih, dan atlet untuk tetap menjaga semangat juang.

(NR.Sitohang)
👁 Views: 0

Post a Comment